Ada yang bilang punya prt itu seperti milih kucing dalam karung. Kadang dapat yang baik, tapi seringnya dapat yang nyebelin dan ngelunjak. Biar gak mati kutu, berikut saya beri tips memilih prt.

1. Lakukan wawancara singkat. Minta gaji berapa, apa pulang tiap hari, atau menginap? Sambil berikan gambaran kira kira nanti pola kerjanya seperti apa, jam kerja, hak dan kewajiban, dll. Sambil wawancara kita bisa lho baca matanya. Kalo pandangan matanya terlihat kurang serius, atau menghina, atau malas malasan, perlukah dipekerjakan?

2. Minta fotokopi ktp dan foto wajahnya. Jika dia gak mau memberi foto, kita foto aja. Atau difoto diam-diam. Ini berguna banget bagi rumah yang tidak punya cctv. Karena sekarang semakin banyak kasus prt mencuri, prt menganiaya, bahkan membunuh anak majikan.

3. Lihat dulu pendidikannya. Wah, kayak wawancara kerja aja. Tapi beneran lho, rumah kami dulu pernah mempekerjakan prt lulusan smk. Alhamdulillah orangnya cepet ngerti jika diberi instruksi. Lalu teringat duluu ada wanita tua mengetuk pintu, minta pekerjaan sebagai pembantu. Serius banget nih si ibu, beliau juga menyodorkan fotokopi ktp. Tapi ternyata wanita ini tidak bisa baca tulis saudara saudara ! Lha, nanti kalau mengoperasikan mesin cuci gimana?

4. Selidiki dulu background-nya. Misalnya nih, dapat prt dari agen. Kan kita tahu namanya. Siapa tahu dia punya akun facebook, jadi tahu dia itu kayak apa. Atau bertanya dari orang yang dulu mempekerjakannya, atau saudaranya, atau tetangganya. Ini untuk menyelidiki  sifatnya, apa dia cocok bekerja sebagai prt di rumah.

5. Pekerjakan dia dalam masa percobaan selama 2 atau 3 minggu. Lihat dulu kinerjanya, kalau ok ya lanjut terus. Tapi kalo dia malas malasan yaa..Beri uang saku saja untuk pulang kampung. Sayonara, sampai berjumpa pula…

6. Salah seorang teman bercerita kalau dia memberi tes kepada calon prt-nya. Dia sengaja menyimpan uang rp 10.000 di dalam celananya yang kotor. Kalau prt mengembalikan uang itu, berarti jujur. Tapi kalau uangnya ilang, ya..Apa mau punya prt gak jujur?

Oiya, anak juga diajari cara berkomunikasi dengan prt. Jangan dibentak atau menyuruh dengan cemberut. Tapi anak-anak juga harus tahu self defense plus nomor darurat (nomor hp ibu/ayah, nomor kantor polisi). Misalnya kalau pembantunya mulai macam-macam dan para ibu masih sibuk di kantor, anak bisa beraksi sendiri. Sediakan 1 botol semprotan air yang diisi bubuk cabe. Misalkan ya (naudzubillah jangan sampai kejadian) anak kita mau diculik atau dibunuh, mereka bisa menyemprotkan senjata rahasia itu. Lalu kabur.